Selasa, 8 Mac 2011

detikcom

detikcom


SBY-Ical Sepakat Tetap di Koalisi, PKS Di Ujung Tanduk

Posted: 08 Mar 2011 12:43 PM PST

Rabu, 09/03/2011 03:43 WIB
SBY-Ical Sepakat Tetap di Koalisi, PKS Di Ujung Tanduk 
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Kesepakatan antara Presiden SBY dengan Ketum DPP Golkar Aburizal Bakrie memastikan Golkar akan tetap tergabung dalam koalisi. Lalu bagaimana nasib PKS yang tidak 'senakal' Golkar dalam koalisi? Bukankah seharusnya mereka juga tidak didepak dari Setgab Koalisi?

"Itu sangat tergantung hasil pertemuan SBY dengan KH Hilmy (Ketua Majelis Syuro PKS)," jawab pengamat politik dari LSI, Burhanudin Muhtadi, Selasa (8/3/2011).

Urungnya aksi mendepak Golkar menyusul alotnya menggandeng PDIP bergabung dalam koalisi, memulihkan kompoisi kekuatan Setgab Koalisi. Bila pada akhirnya Partai Gerindra memutuskan bergabung dalam Setgab Koalisi, otomatis membuat hilangnya PKS langsung tergantikan.

"Golkar cari selamat sendiri dan nasib PKS di ujung tanduk," celetuk Muhtadi.

Sebenarnya sungguh tidak fair bila hanya PKS yang dikenai sanksi didepak keluar dari Setgab Koalisi. Tapi sesungguhnya situasi yang tidak menguntungkan demikian justru bisa diolah oleh politisi PKS untuk meraih simpati demi keungtungan pada Pemilu dan Pilpres 2014.

"Mereka bisa menggunakan politik melodramatik, seolah-olah dirinya dikorbankan," ujar pria berkacamata itu.

(lh/ape)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kemenakertrans Desak Kemlu Tingkatkan Status Atase Tenaga Kerja

Posted: 08 Mar 2011 11:19 AM PST

Rabu, 09/03/2011 02:19 WIB
Kemenakertrans Desak Kemlu Tingkatkan Status Atase Tenaga Kerja 
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Kemenakertrans mendesak Kemlu RI meningkatkan status staf teknis tenaga kerja di KBRI menjadi atase tenaga kerja (atnaker). Status staf teknis yang non diplomatik itu menjadikan pejabatnya tak punya wewenang menyatakan diri sebagai wakil Pemerintah RI.

"Staf teknis itu non diplomatik, dia tidak bisa merepresentasikan diri sebagai perwakilan RI di hadapan aparat pemerintah atau lembaga terkait di negara penerima TKI ketika hendak bertindak terhadap suatu masalah," kata Jubir Kemennakertrans, Dita Indah Sari, dalam surat elektronik, Rabu (8/3/2011).

Konsekuensi dari status staf teknis yang non diplomatik itu adalah cakupan
wewenang dan otoritas yang sangat terbatas. Sehingga mereka tidak cukup efektif untuk melakukan tindakan perlindungan hukum ketika ada TKI yang tertimpa masalah.

"Bagaimana bisa mengawasi dan melakukan antisipasi optimal bila wewenangnya
sangat terbatas? Padahal perlindungan TKI tidak sama dengan terhadap WNI
lain, sehingga dibutuhkan wewenang khusus agar dapat beroperasi efektif," lanjut Dita.

Menurut mantan aktivis ini, perlindungan yang lebih optimal terhadap para TKI di luar negeri mensyaratkan koordinasi dan keselarasan antara Kemlu, Kemenakertrans dan BNP2TKI. Namun pelaksanaannya ditemui berbagai kendala yang bahkan merugikan bagi para TKI bermasalah, salah satunya adalah status atnaker yang secara hirarki berada di bawah kewenangan Kemlu.

Staf teknis secara legalitas formal hanya berfungsi sebagai staf biasa di
konsulat dan bahkan tidak memiliki otoritas memberi laporan resmi kepada
Menakertrans. Akibatnya di negara yang pejabatnya berstatus staf teknis (Syria, Libya, Qatar, Singapura) Kemenakertrans kesulitan memeroleh akses data laporan secara cepat.

"Ini berdampak pada kecepatan mengantisipasi keadaan dari dalam negeri. Ini
telah berulang kali kami minta Kemlu perhatikan, tapi belum direalisasikan. Kami prihatin jika ini tidak ditempatkan Kemlu secara proporsional," tutupnya.

(lh/feb)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan