Rabu, 9 Mac 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Gaddafi: Barat Incar Minyak Libya

Posted: 09 Mar 2011 06:41 PM PST

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi (FOTO ANTARA/REUTERS/Ahmed Jadallah/djo)

Negara penjajah melahirkan rencana untuk menistakan rakyat Libya, membuat mereka jadi budak dan menguasai minyak

Berita Terkait

Tripoli (ANTARA News) - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Rabu (9/3), menuduh Barat cuma ingin merampas minyak Libya dan memperingatkan zona larangan terbang akan jadi bumerang sementara pasukannya menggempur daerah pemrotes, sehingga sejumlah instalasi minyak terbakar.

Pimpinan perusahaan minyak negara Libya itu berkeras kerusakan yang dialami prasarana tak seberapa tapi mengakui hasil pengeboran minyak turun lebih dari dua-pertiga, sementara harga di pasar utama London melonjak 2,56 dolar per barel menjadi 115,62 dolar AS, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Negara penjajah melahirkan rencana untuk menistakan rakyat Libya, membuat mereka jadi budak dan menguasai minyak," kata Gaddafi melalui televisi negara.

Ia kembali menuduh Al-Qaida berada di belakang pemberontakan yang meletus pada 15 Februari dan menyeru warga Benghazi, pangkalan utama pemrotes, untuk "membebaskan" kota terbesar kedua di Libya itu.

Pemerintahnya menawarkan hadiah sebesar 410.000 dolar AS buat orang yang bisa menghasilkan penangkapan Mustafa Abdel Jalil, pemimpin dewan nasional pemberontak yang memproklamasikan diri sebagai wakil tunggal di negara Afrika Utara tersebut di Benghazi, Sabtu (5/3).

Ledakan kuat mengguncang kota kecil yang dikuasai pemrotes, Ras Lanut, di pantai Libya tengah, sehingga memukul mundur pemrotes. Seorang insinyur mengatakan satu pipa saluran telah diledakkan.

Satu instalasi minyak juga terbakar di dekat As-Sidra, 10 kilometer lebih ke barat meskipun bos National Oil Corp Shukri Ghanem meremehkan pentingnya peristiwa tersebut.

"Untungnya, ledakan hari ini terjadi di instalasi kecil penyimpanan pasokan di As-Sidra ... Itu tak mempengaruhi produksi," kata Ghanem. Ditambahkannya, "Itu penyimpanan diesel, bukan minyak mentah."

Pertempuran di Libya timue telah menewaskan sedikitnya 400 orang dan melukai 2.000 orang lagi sejak 17 Februari, kata beberapa sumber medis.

Di Zawiyah, di sebelah barat Tripoli, pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan atas kota minyak yang strategis itu tak bisa diramalkan.

Jurubicara pemerintah Mussa Ibrahim mengatakan, "Zawiyah berada di bawah kekuasaan militer tapi masih ada beberapa kantung kerusuhan. Ada perayaan selama beberapa jam."

Namun wartawan asing tak bisa mengkonfirmasi pernyataan pemerintah itu sebab mereka kembali tak memperoleh akses ke kota tersebut. Kunjungan pers ke Zawiyah telah diumumkan tapi kemudian dibatalkan tanpa penjelasan.

Tiga wartawan BBC, yang berusaha memasuki Zawiyah awal pekan ini, "ditangkap dan dipukuli" sebelum dijadikan sasaran penghinaan, kata lembaga penyiaran itu.

Pesawat yang membawa seorang anggota lingkaran dalam Gaddafi, Mayor Jenderal Abdelrahman Az-Zawi, mendarat di ibukota Mesir, Kairo, kata seorang pejabat bandar udara.

Kendati belum ada penjelasan mengenai tujuan kunjungan Az-Zawi, kunjungan tersebut dilakukan saat para menteri luar negeri Liga Arab bersiap mengadakan pertemuan di markas badan itu di Kairo pada akhir pekan ini guna membahas zona larangan terbang di Libya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Perdagangan Seks Marak di Christchurch

Posted: 09 Mar 2011 05:52 PM PST

Jalan raya tergenang banjir setelah sebuah gempa besar melanda Christchurch, Selasa (22/2). (FOTO ANTARA/REUTERS/Christchurch Press/Don Scott)

Jika mereka bisa merasa lega, saya kira tak ada salahnya dengan itu. Mereka mengatakan mereka tertekan dan mereka memerlukan pelepasan

Berita Terkait

Wellington (ANTARA News) - Pekerja seks di Christchurch, Selandia Baru kini menikmati "booming" setelah terjadi gempa bumi bulan lalu. Konsumennya justru datang dari para pekerja asing yang membantu upaya pertolongan di sana, demikian satu laporan Kamis.

Pekerja seks komersial di kota Selandia Baru tersebut mengatakan arus orang asing yang membantu upaya pertolongan setelah gempa yang memporakporandakan wilayah itu dengan kekuatan 6,3 pada skala Richter telah membuat mereka harus bekerja lebih keras, kata Christchurch Press, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Menurut pers, seorang pekerja seks --yang dikatakan bernama "Candice"-- melaporkan penghasilannya berjumlah 1.400 dolar Selandia (1.030 dolar AS) dalam satu malam, yang ia peroleh cuma dari luar daerah pusat kota, yang kini ditutup.

"Dalam tiga tahun, saya tak pernah memperoleh sebanyak ini," ia mengatakan kepada surat kabar tersebut. "Orang asing adalah yang terbaik, mereka membayar paling mahal."

"Mereka mengatakan mereka tertekan dan mereka memerlukan pelepasan," katanya.

Seorang lagi pekerja seks, Mary --yang kehilangan rumahnya akibat gempa pada 22 Februari, juga mengatakan" bisnis" itu sedang bergerak.

Ia telah menyaksikan "semua jenis orang", bukan cuma klien rutin.

"Itu cara mereka menanganinya. Jika mereka bisa merasa lega, saya kira tak ada salahnya dengan itu."

Candice mengatakan" kliennya" meliputi staf pencarian dan pertolongan, pekerja pembangunan dan petugas polisi asing.

"Ada banyak orang di sini, banyak orang tanpa istri mereka dan mereka jadi agak nakal," katanya.

(Uu.C003

(Uu.SYS/B/A011/C/A011) 10-03-2011 07:20:43

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan