Jumaat, 25 Februari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Bibit-Chandra Pernah Didampingi Pengusaha Lho...

Posted: 25 Feb 2011 01:19 AM PST

JAKARTA - Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah dikatakan pernah membawa pengusaha saat meminta dukungan politik Fraksi PDIP, sebelum terpilih menjadi pimpinan KPK pada periode 2007-2011.

Kuasa Hukum Panda, Juniver Girsang, mengatakan pertemuan calon pejabat negara sebelum uji kelayakan dan kepatutan merupakan hal yang wajar, karena Bibit serta Chandra pernah melakukannya dengan Panda Nababan.

Namun, Juniver tidak mau menyebutkan nama pengusaha yang datang bersama Bibit dan Chandra tersebut.

"Ini guna memperkenalkan diri serta meminta dukungan kepada klien kami, supaya terpilih sebagai pimpinan KPK. Dan yang lebih fenomenal lagi dalam pertemuan itu kedua pimpinan KPK tersebut masing-masing didampingi pengusaha," katanya.

Bibit dan Chandra, lanjut Juniver, pernah bertemu dengan Panda di Hotel Hilton. Bibit waktu itu bertemu di restoran Nipponkan di Hotel Hilton, dan Chandra di Bisnis Center Hotel Hilton yang terletak di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta.

Apa yang diungkapkan oleh Juniver, untuk mempertanyakan pertemuan kandidat Deputi Gubernur Senior, Miranda S Goeltom, dengan Panda Nababan yang dipermasalahkan oleh KPK.(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Ambon Tak Aman Bagi Jurnalis

Posted: 25 Feb 2011 01:15 AM PST

JAKARTA - Proses hukum kasus pembunuhan jurnalis Sun TV, Ridwan Salamun disinyalir kental rekayasa dari kelompok mafia lokal yang hendak membungkam jurnalis.

Tak ayal, kondisi penegakan hukum di Ambon sangat mengancam kebebasan jurnalis dalam menjalankan aktivitasnya. Demikian disampaikan Koordinator Maluku Media Centre Insani Syahbarwati dalam pertemuan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Dalam pertemuan itu hadir Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti, dan beberapa pengurus lainnya. "Kondisi penegak hukum di sana tidak kami percaya. Berusaha membungkam jurnalis Maluku," ujarnya.

Menurut Insani, padahal ada protap dari polisi dalam mengantisipasi kejadian, tapi anehnya kepana tidak dilakukan. "Hanya ada tiga poisi di TKP dan jika mengawal mafia mereka akan melakukannya," tandasnya.  Melihat situasi demikian, Insani mengatakan posisi jurnalis tidak menguntungkan. "Jurnalis tak aman di Maluku," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti mengungkapkan makin berani saja kegiatan mafia lokal di Ambon untuk membunuh wartawan. "Saya tidak ingin republik ini dikuasai mafia," terang dia. 

Sekadar diketahui, dugaan skenario pembunuhan terhadap jurnalis Sun TV Ridwan Salamun bukan hanya terjadi di tingkat penyidikan kepolisian, tapi juga di persidangan. Ibrahim Raharusun, Hasan Tamnge, dan Sahar Renuat yang diduga menjadi otak pembunuhan Ridwan pada Agustus 2010 lalu, hanya dituntut 8 bulan penjara.(ram)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan