Khamis, 24 Februari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


"Lebih Elegan Jika Mega Mau Datang ke KPK"

Posted: 24 Feb 2011 12:56 AM PST

JAKARTA - Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra berpendapat, sebaiknya Megawati Soekarnoputri mau datang memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi meringankan dari Max Moein.

"Kalau saya boleh menyarankan, Megawati bisa dengan besar hati datang memberikan keterangan (di KPK). Tidak usah menganggap ini sebagai sesuatu yang menyudutkan," katanya usai bertemu anggota Komisi II DPR, Rabu (24/2/2011).

Yusril mencontohkan, kehadiran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Menteri Menko Perekonomian Kwin Kian Gie yang menjadi saksi meringankan pada kasus dirinya.

"Seperti Pak JK dan Pak Kwik Kian Gie, dengan maunya sendiri datang ke Kejagung untuk kasus saya. Dan saya kira orang makin respek kepada beliau sebagai pemimpin. Beliau (Mega) kan masih ada harapan ke depan," katanya.

Mengenai permintaan Max Moein agar penyidik KPK menghadirikan Mega, Yusril menilai hal itu sebagai hak dari tersangka dan penyidik tidak punya wewenang untuk mengatakan hal itu tidak relevan.

"Saya pernah nanya ke empat orang ahli dalam sidang MK. Kalau dipanggil wajib atau tidak? Dan mereka bilang itu sah-sah saja. Jadi saksi dan tak ada bedanya dengan saksi-saksi lain. Kalau penyidik keras, bisa panggil paksa juga, karena dia saksi. Bahwa relevan atau tidak itu tergantung pada Max Moein yang minta," jelasnya.

Yusril menambahkan, seperti saat dirinya meminta Kejagung memanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, JK dan Kwik Kian Gie, seharusnya Kejagung tidak mengatakan itu tidak relevan.

"Seharusnya penyidik tidak dalam menilai relevan atau tidak. Karena penyidik bisa bebas memanggil orang menjadi saksi yang memberatkan, tanpa ada hak dari tersangka untuk mengatakan bahwa itu tidak relevan. Makanya tersangka juga punya hak untuk meminta saksi yang meringankan dan penyidik tidak bisa bilang bahwa itu tidak relevan," paparnya.
(ded)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Demokrasi Meningkat, Revolusi Timur Tengah Takkan Menular

Posted: 24 Feb 2011 12:55 AM PST

JAKARTA - Memanasnya kondisi politik di Timur Tengah dinilai tidak akan menular ke Tanah Air. Pasalnya Indonesia telah melewati fase tersebut, dan kualitas demokrasi Indonesia telah meningkat.

Demikian dikatakan anggota fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat acara diskusi bertajuk {Akankah Revolusi Mesir Sampai ke Indonesia?} di Jakarta, Kamis, (24/2/2011).

"Mesir memang sangat dekat di Indonesia, secara kultural pelajar Indonesia dikirim ke Al Azhar. Justru revolusi Indonesia sudah sampai ke Mesir, kita telah alami pada 98 lalu," kata Ramadhan.
 
Di Indonesia, demokrasi sudah luar biasa sekali bahkan melampaui Amerika Serikat.

"AS, sampai sejauh ini belum berani melakukan pemilihan presiden langsung. Kalau ada yang meniru demokrasi di Amerika justru kita mundur. Ketika Amerika peranan wanita sebagai pemimpin ditentang, di Indonesia sudah punya presiden wanita," kata Ramadhan.

Perubahan Undang-Undang juga sudah dilakukan Indonesia, seperti jabatan presiden yang hanya dua periode.

"Pak SBY secara terang-terangan tidak mau, beliau penjaga konstitusi. Karena kekuasaan lebih dari dua periode, akan menciptakan rezim otoriter," ungkapnya.(ugo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan