Ahad, 1 Mei 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


PT Samudera Indonesia Rahasiakan Jumlah Tebusan

Posted: 01 May 2011 06:28 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - PT Samudera Indonesia merahasiakan jumlah uang tebusan yang dibayarkan kepada para perompak Somalia untuk membebaskan awak Kapal MV Sinar Kudus.

"Karena hal ini menyangkut keselamatan jiwa awak kapal warga negara Indonesia yang saat ini ada yang masih berada di kapal lain yang dibajak, walaupun kapal itu bukan berbendera Indonesia, kami tidak bisa "men-disclose"(menjelaskan, red) jumlah yang dibayarkan atau yang diterima oleh pembajak," kata Wakil Direktur Utama PT Samudera Indonesia, David Batubara dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu malam.

David Batubara menegaskan, saat ini masih ada kapal milik negara lain yang dibajak oleh perompak Somalia dan ada beberapa warga negara Indonesia di kapal itu.

"Informasi apa pun akan menjadi sangat sensitif," kata David tanpa menjelaskan lebih lanjut.

David juga tidak bersedia menjelaskan asal uang dan mekanisme penyerahan uang tersebut kepada para perompak.

Dia hanya menegaskan, jumlah uang yang diserahkan tidak sampai 4,5 juta dolar AS.

"Angka yang beredar tersebut tidak akurat dan jumlahnya jauh diatas angka yang telah disepakati dalam hasil komunikasi dengan pembajak," kata David.

Menurut dia, hal yang paling utama bagi PT Samudera Indonesia dan pemerintah adalah keselamatan dan kesehatan para awak kapal.

Awak kapal MV Sinar Kudus telah dibebaskan oleh perompak di Somalia.

"Kami atas nama PT Samudera Indonesia dengan ini menyatakan 20 awak kapal Sinar Kudus telah bebas dari perompak Somalia," kata David .

David mengatakan, kapal Sinar Kudus telah bergerak meninggalkan perairan Somalia pada hari Minggu(1/5) pukul 13.10 waktu setempat atau pukul 17. 10 WIB.

"20 awak kapal yang berkewarganegaraan Indonesia dilaporkan berada dalam keadaan selamat dan sehat. Kendali telah sepenuhnya kembali berada pada awak kapal," kata David.

20 awak kapal MV Sinar Kudus dibebaskan setelah 46 hari dibajak. Pembebasan itu melalui proses negosiasi.

Kapal MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia pada 16 Maret 2011. Kapal berbobot mati 8.911 ton itu dibajak ketika menuju Rotterdam untuk mengantarkan fero nikel.(*)
(F008/A011)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Wapres: Indonesia Perkuat ASEAN Atasi Masalah Global

Posted: 01 May 2011 06:26 AM PDT

Wakil Presiden Boediono. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan Indonesia akan berusaha memperkuat posisi ASEAN sebagai suatu wilayah regional untuk dapat menjadi solusi masalah global melalui sejumlah tingkat prioritas.

"Di kursi Indonesia akan berusaha memperkuat posisi ASEAN sebagai bagian dari solusi untuk masalah global," kata Wapres Boediono saat menyampaikan sambutan dalam Seminar "The Strategic Balance in Asia: Cooperation & Competition", di Jakarta, Minggu.

Menurut Wapres, prioritas pertama Indonesia sebagai Ketua ASEAN adalah untuk memastikan bahwa negara-negara anggota ASEAN memenuhi komitmen yang telah dipaparkan dalam cetak biru.

Secara khusus, kata Boewdiono, Indonesia memastikan bahwa perkembangan menuju Komunitas ASEAN akan terus mematuhi roh, norma dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN.

Pembukaan Piagam ASEAN dengan jelas menyatakan: "Mengikuti prinsip-prinsip demokrasi, aturan hukum dan tata pemerintahan yang baik, penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar".

Boediono menilai Indonesia telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ASEAN melalui periode penting evolusi dan cepat perubahan lingkungan.

"Dua perjanjian kunci yakni Bali Concord I 1976 dan Bali Concord II tahun 2003, membawa kepemimpinan Indonesia menjadi ketua ASEAN," kata Wapres.

Wapres menilai, melalui Bali Concord II negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk perkembangan Komunitas ASEAN dengan tiga pilar, ASEAN Economic Community (AEC), sebuah Politik dan ASEAN Security Community (APSC) dan ASEAN Sosial dan Budaya Masyarakat (ASCC).

"Jika kita benar-benar serius ingin menciptakan Masyarakat ASEAN pada tahun 2015, kita semua harus bekerja keras untuk mengubah citra ASEAN sebagai organisasi elitis dan sebagian besar antar-pemerintah, untuk satu yang benar-benar dimiliki dan diasuh oleh komunitas yang lebih besar masyarakat ASEAN," ingat Boediono.

Dalam pilar politik-keamanan, kata Wapres, Indonesia telah membawa transisi menuju demokrasi untuk ASEAN dan dengan Bali Concord II tahun 2003 Indonesia menempatkan promosi demokrasi dalam agenda ASEAN.

Wapres mengatakan, upaya Indonesia untuk mempromosikan demokrasi juga tercermin dalam wilayah yang lebih luas, seperti penyelenggaraan Forum Demokrasi Bali setiap dua tahun sekali, yang konsisten tidak hanya dihadiri oleh negara-negara ASEAN sebagian besar anggota tetapi juga oleh banyak negara Asia Pasifik lainnya.

Dalam pilar ekonomi, ASEAN adalah pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki empat karakteristik, yaitu pasar tunggal, sebuah ekonomi yang kompetitif, integrasi dengan ekonomi global dan pemerataan pembangunan.

"Keempat karakteristik semua harus menerima perhatian yang sama dan kuncinya adalah jika kita benar-benar ingin menciptakan sebuah komunitas kohesif ASEAN, harus diimbangi dengan perhatian serius terhadap pembangunan yang adil," kata Wapres.(*)
(T. A025/S019)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan