Khamis, 14 April 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Presiden Jerman Dilempari Telur

Posted: 14 Apr 2011 06:17 PM PDT

Presiden Jerman Christian Wulff. (FOTO.ANTARA/REUTERS/Wolfgang Rattay)

Berita Terkait

Video

Berlin (ANTARA News/AFP) - Presiden Jerman Christian Wulff tak mempedulikan serangan telur oleh seorang penyerang Kamis (14/4), dan mengatakan itulah resiko yang mesti diterimanya karena bersentuhan dengan masyarakat.

Wulff, kepala negara termuda dalam usia 51 tahun di negeri tersebut, baru saja tiba di kota Wiesbaden di Jerman timur, ketika seorang pria yang berusia 48 tahun di antara kerumunan orang mulai melempari dia dengan telur, kata polisi dalam satu pernyataan, seperti dilaporkan AFP.

"Pakaian presiden federal itu kotor," kata pihak berwenang. "Presiden sendiri tak apa-apa."

Wulf disertai oleh Perdana Menteri Negara Bagian Hesse Volker Bouffier, yang juga terkena kuning telur.

Polisi membekuk orang yang melemparkan telur segera setelah ia melancarkan serangannya dan membawa dia ke tahanan.

Presiden Jerman tersebut mengatakan kepada wartawan ia telah meminta agar pengamanan dilakukan selonggar mungkin.

"Saya ingin mengadakan kontak dengan warga," kata Wulf sebagaimana dikutip. "Itu berarti dilempari telur sekarang dan nanti."

Tak lama setelah itu, ia tampil dengan jaket baru dan berpose untuk diambil gambarnya bersama sekelompok warga yang menghadiri acara Girl`s Day di gedung parlemen negara bagian tersebut.

Pada 1991, perdana menteri saat itu Helmut Kohl diserang oleh pengunjuk rasa dengan lemparan telur, tomat dan cat di kota Halle di Jerman timur.

Pemimpin Jerman yang geram itu mengejar para penyerangnya tapi stafnya dan penjaga ketertiban mencegah dia melancarkan pukulan. (C003/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

PBB Konfirmasi 34 Tewas di Kamp Pengungsi Iran di Irak

Posted: 14 Apr 2011 04:22 PM PDT

PBB, New York (ANTARA News) - PBB pada Kamis (14/4) mengkonfirmasi 34 orang telah ditemukan tewas di satu kamp pembangkang Iran di Irak setelah personel pasukan keamanan Irak melakukan tindakan keras terhadap kamp tersebut pekan lalu.

"Kami mengetahui 34 orang tewas di kamp itu dan daerah sekitarnya," kata jurubicara PBB Farhan Haq. "Kami berusaha memperoleh perincian lebih lanjut."

Ia mengatakan beberapa pejabat PBB mengunjungi kamp tersebut pada Rabu (13/4).

Jumlah korban jiwa itu sama dengan jumlah korban jiwa yang dilaporkan Camp Ashraf. Jumlah korban jiwa tersebut dibantah oleh pemerintah Irak, yang menyatakan cuma tiga orang tewas dalam operasi itu dan yang lain tewas sebelum tentara memasuki kamp.

Pemerintah Irak menyatakan ketiga orang tersebut tewas ketika pasukan keamanan menanggapi aksi lempar batu dan ancaman oleh warga selama satu operasi untuk memperoleh kembali lahan dari kamp itu dan mengembalikannya kepada petani.

Kementerian Pertahanan Irak telah menyatakan akan melakukan penyelidikan mengenai operasi tersebut.

Senator senior AS John Kerry, Kepala Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan konfirmasi PBB itu "sangat mengganggu dan aksi militer Irak tersebut tak dapat diterima".

Dalam satu pernyataan, ia mengatakan situasi di kamp itu tak dapat dipertahankan dan mendesak pemerintah Irak agar "melakukan tindakan koreksi" dan "menghentikan pertumpahan darah".

"Pemerintah Irak telah mengumumkan penyelidikan penuh kasus pembunuhan tersebut dan itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan seksama," kata John Kerry. "Penyelidikan harus meminta pertanggung-jawaban orang-orang yang bertanggung-jawab dan memastikan takkan ada pengulangan."

Kamp Ashraf adalah kubu Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, yang oleh Amerika Serikat, Irak dan Iran dipandang sebagai organisasi teroris, kendati Uni Eropa mencabutnya dari daftar terorismenya pada 2009, demikian Reuters melaporkan. (C003/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan