Jumaat, 4 Mac 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Sjafrie Bantah Ditawari Kursi Menteri

Posted: 04 Mar 2011 07:17 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membantah dirinya ditawari kursi menteri Kabinet Indonesia Bersatu II setelah perombakan.

"Secara individu, institusi, tidak ada berita, tidak pernah ada arahan dan tidak ada minat dan niat, itu selesai persoalan," ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Mantan Panglima Kodam Jaya itu, mengaku saat ini dirinya memfokuskan diri pada tugas-tugasnya sebagai wakil menteri pertahanan.

"Tidak ada kabar. Di sini (Kementerian Pertahanan) tidak berbicara koalisi. Di sini berbicara tugas Kementerian Pertahanan," kata Sjafrie menegaskan.

Ia meminta tak berandai-andai soal isu menteri.

Tentang pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia mengatakan, sebatas membahas masalah pertahanan yang menjadi tugas pokoknya sebagai wakil menteri pertahanan.

Nama Sjafrie Sjamsoeddin sempat disebut-sebut akan menduduki kursi sekretaris kabinet atau menteri komunikasi dan informatika.(*)

(T.R018/A041)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Soesatyo : Jangan Berspekulasi Tarik PDIP Masuk Koalisi

Posted: 04 Mar 2011 07:05 AM PST

Bambang Soesatyo. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tidak mempertaruhkan soliditas kabinetnya dengan berspekulasi menarik PDIP masuk anggota koalisi pendukung pemerintah.

"Publik bukan sekadar sudah memahami sikap politik PDI Perjuangan (PDIP) itu, tetapi juga mendukung dan mengapresiasi peran PDI-P sebagai partai penyeimbang," tandasnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Karena itu, menurut Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu, demi proses pendewasaan demokratisasi, Presiden pun hendaknya menghormati pilihan peran PDIP itu.

"Jika Presiden terus `menggoda` PDIP, kesan ketidakpastian makin menguat. Kinerja para menteri tidak maksimal karena kabinet selalu dihantui isu `reshuffle`," ujarnya.

Ujung-ujungnya, demikian anggota Komisi III DPR RI itu, yang dirugikan rakyat, karena kepentingannya terpinggirkan oleh perilaku mempertahankan kekuasaan.

"Lebih dari itu, akan memperkuat asumsi bahwa Pemerintah tidak percaya diri," tandas Bambang Soesatyo.

Karena, lanjutnya, terus menarik-narik PDI-P ke dalam koalisi.

"Padahal, tindakan paling strategis yang perlu dilakukan presiden saat ini, adalah, memperkuat soliditas kabinet dan Setgab Koalisi serta mendorong kedewasaan berpolitik di DPR RI," katanya.

Hal itu penting, demikian Bambang Soesatyo, untuk mencegah perilaku politik `cengeng`, pemaksaan kehendak dan mau menang sendiri, sehingga kepentingan rakyat terlupakan.(*)

(M036/A041)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan